Mengejar Matahari di Pinus Asri
- kakilidah
- Aug 29, 2018
- 3 min read
Updated: Nov 20, 2018

Hai, sobat Omnivora!
Selamat datang di blog jalan-jalan dan makan-makan saya!
Sebagai pembuka, saya akan sedikit berbagi pengalaman saya saat berwisata di daerah Jogja selatan, yaitu Hutan Pinus Asri. Bulan Mei 2018 saya bersama teman-teman saya tergabung dalam sebuah proyek penelitian kecil yang membawa kami jalan-jalan di Hutan Pinus. Seperti kebanyakan orang, kami mengunjungi Pinus Asri untuk berfoto dan melihat sunrise.
Pinus Asri adalah salah satu objek wisata alam berupa hutan pinus yang terletak di Jalan Hutan Pinus Nganjir, Sukorame, Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak 23 kilometer dari pusat kota, bila mengikuti petunjuk arah dari Google Maps, kalian memerlukan 50 menit perjalanan dengan mobil melewati Jalan Imogiri Timur. Untuk alternatif kendaraan lain, menggunakan motor akan memakan waktu selama sekitar 47 menit melalui Jalan Raya Pleret dan Segoroyoso. Jika kalian ingin menggunakan motor, saya menyarankan mengambil rute mobil, yaitu melewati Jalan Imogiri Timur karena sebelumnya saya pernah pergi ke Pinus Asri mengendarai motor dan mengikuti petunjuk arah melalui Pleret dan Segoroyoso. Namun nasib tak selalu mujur, saya tersasar ke dalam perkampungan dengan jalan terjal dan sinyal yang timbul tenggelam.
Pada kunjungan penelitian kecil tersebut, saya dan teman-teman menginap di Desa Karangasem. Desa ini merupakan desa wisata penghasil kerajinan bambu. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai pengrajin bambu sedangkan pemuda-pemudanya tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan ikut mengelola objek wisata Pinus Asri. Jika sobat Omnivora ingin menikmati sunrise di Pinus Asri tanpa perlu menempuh perjalanan jauh dini hari, sobat Omnivora dapat menginap di salah satu homestay warga desa Karangasem sebagai alternatifnya. Perlu diketahui bahwa homestay tersebut sederhana dan bersih. Tersedia juga fasilitas berupa air minum, sabun, handuk, dan juga pasta gigi yang sengaja disiapkan oleh pemilik rumah.

Saat itu, saya bersama teman-teman saya melakukan tracking dini hari dari desa Karangasem tempat kami menginap. Kami berangkat tepat pukul 04.00 WIB dengan berjalan santai melewati beberapa tanjakan. Di perjalanan, saya sempat sedikit berbincang dengan pemandu kami yang merupakan salah satu anggota Pokdarwis Desa Karangasem. Beliau banyak bercerita mengenai objek-objek wisata pinus di Mangunan, bahkan beliau juga menjadi salah satu pengelola objek wisata Pinus Asri. Menurut cerita pemandu saya, tercetusnya ide membuat berbagai tempat wisata di kawasan Mangunan berawal dari beberapa orang yang menemukan pemandangan indah ketika menyisir hutan pinus yang saat itu masih gelap dan lebat. Objek yang pertama kali didirikan dan mendapatkan sambutan baik dari masyarakat adalah Puncak Pinus Becici. Setelah kemunculan Becici, mulai dirintislah objek-objek lain yang serupa, seperti Pinus Asri, Pinus Sari, Rumah Hobbit, dan Lintang Sewu.
Semua objek wisata pinus tersebut menyajikan atraksi berupa keindahan alam dan spot foto yang sangat keren. Walaupun rata-rata atraksi dari objek-objek wisata pinus di Mangunan sama, tetapi setiap objek wisata memiliki tema dan konsep yang berbeda-beda lho, Sobat! Pinus Asri yang saya kunjungi dibangun dengan tema Burung dan sedikit menampilkan produk lokal dari Desa Karangasem yaitu kerajinan bambu. Wah, unik ya!
Di sana, saya menemui banyak spot foto yang lucu, seperti rumah Spongebob dan Sqiudward, bahkan sangkar burung besar yang sangat cantik. Selain itu, ada banyak rumah pohon, baik di dalam hutan maupun di tepi hutan untuk melihat pemandangan. Terdapat pula ayunan dan bangku-bangku yang semuanya terbuat dari kayu. Yang lebih unik, maskot objek wisata ini adalah patung burung yang pastinya keren untuk berfoto, apalagi jika kalian berfoto saat matahari terbit dan masih banyak kabut, mantap betul!

Untuk masuk ke objek wisata Pinus Asri, pengunjung perlu membayar sebesar Rp5.000,00 saja lho! Jika ditambah dengan biaya parkir kendaraan (motor) sebesar Rp2000,00. Pengeluaran biaya tambahan juga tidak terlalu mahal kok, masih di bawah Rp10.000,00. Di seberang loket masuk terdapat beberapa fasilitas, seperti mushola dan jajaran warung makan.Pengunjung dijamin tidak akan kelaparan deh! Sobat juga dapat melihat peta objek wisata dan berbagai spot foto yang terdapat di Pinus Asri, jadi tidak perlu bingung ya, Sobat!
Baiklah sobat omnivora, itulah secuil pengalaman saya yang bisa saya tulis di sini. Sebagai penutup, Sobat dapat melihat video sederhana hasil karya kawan saya, Bayu Mahendra. Video ini menampilkan kegiatan kami selama melakukan penelitian sederhana dan bersenang-senang di Desa Karangasem dan pastinya di Pinus Asri. Selamat menonton dan tunggu cerita-cerita saya berikutnya!
Comments