top of page

Saoto Bathok : Tidak Kalah dari Soto Mangkok!

Updated: Nov 20, 2018


Saoto Bathok


Halo Sobat Omnivora!


Kembali lagi di blog jalan-jalan dan makan-makan saya. Setelah berbagi pengalaman jalan-jalan saya dalam tiga artikel sebelumnya, untuk pertama kalinya saya akan mencoba berbagi pengalaman makan-makan. Kalau boleh jujur Sobat, saya lebih suka menjelajah kuliner kaki lima dan kedai kecil daripada kuliner restoran dan cafe. Semoga tulisan saya dapat membantu Sobat Omnivora untuk menemukan kuliner murah dan mantap di lidah.


Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjungi objek wisata Candi Sambisari, saya pun telah membagikan kisah saya di artikel sebelumnya. Menurut saya Candi Sambisari sangat nyaman dikunjungi saat pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Sobat, jika kalian mengunjungi Candi Sambisari, jangan lewatkan kesempatan untuk mampir di warung Saoto Bathok Mbah Katro. Akan lebih nikmat lagi jika kalian sarapan setelah mengunjungi Candi Sambisari di pagi hari.


Sobat pasti pernah makan soto, bukan? Kebanyakan soto yang kerap kita jumpai biasanya disajikan dalam mangkok, tapi beda halnya dengan saoto bathok. Saoto bathok adalah soto yang disajikan di dalam bathok (tempurung kelapa), Sobat. Tentu saja tempurung kelapa ini sudah dipoles sedemikian rupa sehingga menjadi mangkok yang unik untuk menyajikan soto. Kesan saya ketika makan soto dalam bathok, saya merasa lebih menyatu dengan alam.


Soal rasa kalian tidak perlu ragu, Sobat. Saoto Bathok Mbah Katro ini begitu nikmat dengan kuahnya yang segar, apalagi ketika disajikan dalam keadaan panas. Dengan ditambah sedikit air perasan jeruk nipis saoto bathok ini akan menggoyang lidah kalian, Sobat! Komposisi saoto bathok ini sama seperti soto pada umumnya, tetapi sayangnya di warung ini hanya tersedia soto daging sapi. Daging sapi dalam saoto bathok dipotong tipis-tipis sehingga masak dengan sempurnya, jadi bagi pengunjung yang biasanya menghindari daging sapi yang alot tidak perlu khawatir, daging sapi dalam saoto bathok ini begitu empuk.


Saoto Bathok

Selain dimanjakan dengan kelezatan soto daging sapi, menikmati hidangan di warung ini menjadi lebih lengkap dengan adanya menu-menu tambahan seperti tempe goreng, sate usus, telur puyuh, peyek, lempeng dan kerupuk putih. Saya pribadi sangat menyukai kombinasi dari soto dan tempe goreng, maka dari itu saya selalu memesan soto dan tempe goreng ketika berkunjung ke Warung Saoto Bathok Mbah Katro. Tempe goreng favorit saya di warung ini dimasak garing sehingga begitu renyah di mulut. Namun, jika Sobat menginginkan makanan kerenyahan yang lebih mengguncang, maka memilih peyek, lempeng atau kerupuk putih sebagai ‘teman’ makan soto patut dicoba.


Penyajian dalam bathok membuat porsi soto bathok ini lebih sedikit daripada soto pada umumnya yang tersaji dalam mangkok. Meski begitu kenikmatan soto bathok dalam porsi kecil diiringi dengan harganya yang sangat bersahabat. Untuk menikmati satu porsi soto bathok ini, Sobat Omnivora hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp5.000,00 saja. Jika sobat memesan soto pisah, hanya perlu menambah biaya sebesar Rp2.000,00. Menu-menu tambahan yang tersedia di warung ini pun juga murah, berkisar antara Rp500,00 – Rp2.500,00. Aneka minuman dijual seharga Rp2.000,00. Sangat terjangkau, bukan?


Sobat Omnivora, jika kalian tertarik untuk mencicipi nikmatnya saoto bathok, warung Saoto Bathok Mbah Katro dapat ditemukan di sebelah Utara Candi Sambisari, Purwomartani, Kalasan. Tempat ini buka mulai pukul 06.00-16.00. Saya menyarankan kalian berkunjung pagi sekitar pukul 07.00-08.00, Sobat. Walaupun pada jam-jam tersebut warung ini ramai dikunjungi, tapi sarapan dengan nikmatnya soto bathok ditemani pemandangan sawah pagi hari merupakan hal yang baik untuk merelaksasi diri, Sobat.


Sekian yang dapat saya sampaikan tentang pengalaman mencicipi Saoto Bathok Mbah Katro. Jangan puas membaca, langsung buktikan kelezatannya! Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya, Sobat Omnivora!

Comments


© 2023 by Name of Site. Proudly created with Wix.com

bottom of page